Powered By Blogger

Sabtu, 15 Oktober 2011

by: lia alwiah

Puisi tampa judul

Dengarkan saja hentak hatiku
Berderu mengasingkan segala rasa dan kerinduan
Memimpikan khayal dan ketidakpastian
Menunggumu, sungguh indah!
Seindah Kau yang tinggal sendiri di ujung harap yang tak kunjung membeku, mungkin!

Kudoakan saja
Sebisa lafalan mata yang basah penuh peluh penantian

Malam tadi kudengar Kau mengeluh
Membisikkan keinginanmu
Merapat bersama cintamu yang Kau miliki sendiri
Mengasingkanku dalam citamu
Meluluhkan nantianku
Menghancurkan rajutan asa, kuurai saja dalam kata yang mungkin menjadi doa

Mengharapkanmu memang silau
Memancarkan keredupan yang menemaramkan semuanya
Ya, semuanya!
Semua ingatan
Semua cinta
Semua rencana yang Kau anggap belum waktunya

Katamu kita teman
Sekawan burung yang lari bersama-sama
Mencari mimpi
Mencari sarang keikhlasan
Namun aku tak sabar menyingkap deru hatimu yang melepuhkan pandangan
Yang melepuhkan impian
Yang melepuhkan rasa yang terasa
Tapi aku tak mau tanpamu

Akan kupaksakan saja lah!
Ya, kupaksakan saja!
Biar terkatakan semua tak bisa dipaksakan
Namun, inilah aku. Menerobos makna…
Menghancurkan kebisingan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar