Puisi tampa judul
Dengarkan saja hentak
hatiku
Berderu mengasingkan
segala rasa dan kerinduan
Memimpikan khayal dan
ketidakpastian
Menunggumu, sungguh
indah!
Seindah Kau yang
tinggal sendiri di ujung harap yang tak kunjung membeku, mungkin!
Kudoakan saja
Sebisa lafalan mata
yang basah penuh peluh penantian
Malam tadi kudengar
Kau mengeluh
Membisikkan
keinginanmu
Merapat bersama
cintamu yang Kau miliki sendiri
Mengasingkanku dalam
citamu
Meluluhkan nantianku
Menghancurkan rajutan
asa, kuurai saja dalam kata yang mungkin menjadi doa
Mengharapkanmu memang
silau
Memancarkan keredupan
yang menemaramkan semuanya
Ya, semuanya!
Semua ingatan
Semua cinta
Semua rencana yang
Kau anggap belum waktunya
Katamu kita teman
Sekawan burung yang
lari bersama-sama
Mencari mimpi
Mencari sarang
keikhlasan
Namun aku tak sabar
menyingkap deru hatimu yang melepuhkan pandangan
Yang melepuhkan
impian
Yang melepuhkan rasa
yang terasa
Tapi aku tak mau
tanpamu
Akan kupaksakan saja
lah!
Ya, kupaksakan saja!
Biar terkatakan semua tak bisa dipaksakan
Namun, inilah aku.
Menerobos makna…
Menghancurkan
kebisingan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar